Untuk melakukan pemijahan gurame, hal yang pertama perlu disiapkan adalah kolam pemijahan. Berbeda dengan kolam untuk pembesaran, kolam pemijahan memerlukan perlakuan ekstra.
Pertama, bersihkan kolam dari berbagai kotoran. Baru setelah itu masukan air bersih, sebaiknya dilakukan pagi-pagi sekali, sehingga menjelang jam 10.00 Wib kolam telah berisi air setengahnya.
Induk-induk gurame yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang. Perbandingan jumlah antara induk gurame jantan dan betina biasa 1 : 1 - 14. Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan.
Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk gurame jantan tidak otomatis langsung membuat sarang, tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan, berenang kesana-sini mengenal wilayahnya. Setelah 15 hari sejak dilepaskan, induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang.
Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm, yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari). Setelah sarang selesai dibuat, induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah disarang. Induk betina gurame ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil, kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya, yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini.
Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja, pemijahan ikan gurame biasanya berlangsung cukup lama. Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung. Setelah pemijahan selesai, biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya, dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.
Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk gurame yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan mencirum adanya bau amis, dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan.