Cara Menebar Benih Ikan Lele

Ikan Lele, photo: pixabay.com

 

Meski terlihat sepele, pekerjaan menebar benih ikan lele ternyata  tidak semudah yang dibayangkan. Bisa dikatakan proses menebar benih ini merupakan faktor penentu berhasil tidaknya budidaya ikan lele itu sendiri.

Salah menebar benih bukan panen besar yang akan didapatkan, melainkan kerugian ruar biasa. Mengapa ? karena kesalahan dalam menebar benih akan membuat lele yang masih anakan itu rentan stress, mudah terserang penyakit, dan akhirnya mati.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan terkait pekerjaan menebar bibit ikan lele itu. Antara lain, kualitas air kolam tempat budidaya, ketinggian air, proses adaptasi anakan lele, dan waktu yang tepat.

1. Kualitas air kolam
Kondisi air kolam harus diupayakan memberikan ruang adaptasi yang mudah bagi anakan lele. Dalam hal ini, kandungan oksigen dan ketersediaan pakan alami menjadi hal yang amat penting untuk diperhatikan. Caranya mudah untuk mengetesnya, masukan anakan ikan emas. Kalau mampu bertahan, artinya anakan lele juga akan mampu bertahan hidup.

2. Ketinggian air kolam
Ketinggian air ideal kolam untuk anakan lele berkisar antara 30 cm - 40 cm. Upayakan disekitarnya terdapat peneduh, karena ikan lele kurang cocok dengan kolam yang terkena sinar matahari secara langsung.

3. Proses adaptasi
Ikan lele tergolong ikan yang memiliki daya tahan lebih dibandingkan dengan ikan yang lain. Akan tetapi, proses adaptasi tetap harus dilakukan. Benih ikan lele yang baru dibeli sebaiknya tidak langsung ditebar di kolam, tetapi ditempatkan di dalam jaring tersendiri yang ditempatkan di kolam dengan posisi tidak terlalu dalam. Atau bisa juga dengan mencampur air dari tempat asal membeli benih dengan air kolam yang kita siapkan. Setelah dirasa siap dan anakan lele terlihat sudah bergerak lincah, baru dimasukkan ke kolam.

4. Waktu yang tepat
Saat menebar benih ikan lele, usahakan ketika cuaca sedang teduh. Mengapa ? ya itu tadi karena anakan lele tidak terlalu suka matahari yang terlalu terik.